Sama seperti negara-negara Eropa lainnya, Rusia memiliki 4 musim, musim panas,  gugur, dingin dan musim semi.  Pada saat musim panas cuaca tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, hanya saja waktu siangnya akan terasa sangat lama. Terutama sangat terasa ketika bulan Ramadhan bertepatan dengan musim panas, dalam sehari kita bisa berpuasa mencapai 19 jam. Bahkan di kota-kota utara Rusia ada malam-malam yang tidak ada gelap sama sekali atau White Nights. Pada saat musim dingin suhunya bisa turun sangat drastis, di kota-kota timur rusia atau Siberia suhu bisa mencapai -40 C dan di kota selatan Rusia maksimal hanya mencapai minus belasan celcius. Tapi jika kita sudah tinggal di sini, biasanya tubuh akan dengan sendirinya beradaptasi dengan suhu ekstrem tersebut.

Penduduk Rusia mayoritas penganut agama Kristen Ortodoks, dan Islam sebagai agama terbesar kedua di Rusia. Agama-agama lainnya juga ada seperti Kristen Protestan, Katolik Roma, agama Yahudi, dan Buddha. Tapi tidak sedikit juga dari mereka yang tidak menganut kepercayaan apapun atau Atheis. Bagi penganut Kristen Ortodoks merayakan Natal bukan setiap tanggal 25 Desember, tapi mereka merayakannya setiap tanggal 7 Januari. Untuk menjalankan ibadah sampai saat ini tidak ada hambatan yang berarti. Biasanya di setiap kota menyediakan tempat beribadah seperti mushola, masjid, ataupun gereja. Hanya saja ketika hari-hari besar keagamaan tidak ada hari libur nasional. Jika hari besar keagamaan kita bertepatan dengan perkuliahan maka kita bisa meminta izin libur untuk merayakannya.

Di Rusia kita begitu mudah bertemu dengan orang yang mengucapkan kalimat dengan intonasi tinggi, marah-marah, bahkan mengomel, namun seketika bisa berbalik menjadi sangat murah hati. Ungkapan 'Tak kenal maka tak sayang' sangat pas untuk menggambarkan karakter orang rusia yang terkenal keras, dan jarang tersenyum. Disini kita dapat belajar, sering tersenyum bukan berarti ramah, ramah juga bukan berarti selalu tersenyum. Sepertinya para mahasiswa Indonesia disini sangatlah setuju dengan tulisan Andrea Hirata "Kalau bisa bertahan hidup di Rusia maka kita akan bisa hidup di mana saja".

Rusia merupakan salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Banyak penemu ataupun ilmuwan-ilmuwan yang lahir dari negara bekas Uni Soviet ini. Untuk semua mahasiswa asing penerima beasiswa selama perkuliahan menggunakan bahasa Rusia. Maka dari itu sebelumnya selama 8-10 bulan kita akan masuk kelas persiapan bahasa rusia bersama mahasiswa asing lainnya. Setelah itu kita akan mengikuti perkuliahan seperti biasa bersama mahasiwa asli Rusia. Rusia menggunakan sistem paket, dan bukan sks jadi sistem perkuliahan ditentukan dalam jangka waktu tertentu misal 4 tahun, berarti dalam jangka waktu 4 tahun kita sudah harus menyelesaikan study nya disini.