Assalamu’alaikum..sebagai mahasiswa muslim menuntut ilmu dan tinggal di negara minoritas Islam memang bukan
suatu hal mudah, diperlukan ketahanan
diri untuk tetap istiqamah. Ya Rusia memang bukanlah negara yang mayoritas
penduduknya beragama islam seperti halnya di Indonesia. Namun jangan salah, ternyata Islam adalah
agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia. Pada dasarnya, kehidupan
muslim di Rusia saat ini masih dalam keadaan stabil dan tidak ada hambataan serius
yang terjadi. Selain itu sebagai orang Indonesia kita terbiasa hidup di Negara
tropis yang cenderung memiliki waktu yang teratur. Rusia terletak di belahan bumi bagian utara, yang
memiliki waktu berbeda-beda setiap musimnya. Lalu bagaimana sih menjalani
kehidupan sebagai seorang muslim di Negara Rusia.
1. Waktu Shalat
Jika di Indonesia jadwal waktu shalat lima waktu cenderung teratur, maka
jangan samakan dengan di Rusia. Waktu shalat di negara Rusia akan sangat terasa
berbeda ketika musim dingin dan musim panas. Ketika musim dingin, waktu shubuh
dimulai antara pukul 6.30-8.00 pagi,
artinya matahari baru menampakan sinarnya sekitar pukul 9-10 pagi, waktu shalat
dzuhur dan ashar akan sangat pendek, dan sekitar pukul
5 sore sudah tiba waktu maghrib.
Namun ketika musim panas sebaliknya, sekitar pukul 1.30-2.30 dini hari waktu
shubuh sudah tiba, dan pukul 9-10 malam matahari
baru terbenam, bahkan di beberapa kota
belahan utara Rusia ada hari yang tidak ada malam sama sekali. Lalu bagaimana
cara mengetahui penanda waktu shalat, wallahu a'lam. Kalau saya sendiri menggunakan
software IslamicFinder sebagai penanda waktu shalat atau berbuka puasa.
2. Makanan dan Daging Halal
Di Rusia sudah banyak pusat perbelanjaan yang menyedikan lapak atau
tempat sendiri untuk daging halal. Pembeli
daging halal ini bukan hanya dari kalangan muslim namun kalangan non-muslim pun banyak menyukai daging yang berlabel
halal. Bisa dikatakan kualitas daging sapi atau ayam yang berlabel halal lebih
baik dibanding yang tidak. Tempat makan atau restoran siap saji berlabel halal
pun sudah mulai banyak berdiri di Rusia. Jika kita makan di restoran - restoran
yang tidak berlabel halal (terutama kantin kampus), pastikan tidak ada ingredient
babi (свинина = svinina) atau alkohol yang tercampur di dalam makanan. Kita bisa bertanya kepada penjual atau membaca
dengan jeli ingredients (состав =
sostav) yang biasanya tertera di daftar menu.
3. Tempat Ibadah
Setiap kota di Rusia biasanya terdapat minimal satu masjid atau musholah
sebagai tempat beribadah umat muslim. Bahkan di beberapa kota Rusia yang
mayoritas muslim memiliki jumlah masjid yang cukup banyak. Biasanya musholah
hanya digunakan untuk shalat Jumat dan tempat berkumpul atau silaturahmi antar
umat muslim di kota tersebut. Memang banyak kota-kota di Rusia yang belum
memiliki tempat beribadah seperti masjid yang cukup memadai, itu dikarenakan
terkendalanya izin pembangunan. Untuk beribadah di masjid atau musholah tidak
ada hambatan yang berarti, artinya kita bebas untuk melaksanakan shalat seperti
biasa. Mungkin yang sedikit berbeda kita tidak akan mendengar adzan dari luar
masjid atau musholah seperti halnya di Indonesia.
4. Ramadhan dan Hari Raya
Dalam jangka waktu beberapa tahun terakhir bulan Ramadhan bertepatan
dengan musim panas, Rusia dengan Negara 4 musim ini otomatis memiliki waktu
siang yang sangat lama, dalam sehari kita berpuasa mencapai 18-20 jam. Untuk
shalat tarawih di Masjid biasanya baru dimulai sekitar pukul 10-11 malam. Jika
di asrama kita cukup banyak umat muslim, kita dapat mendirikan shalat tarawih
secara berjamaah. Namun jangan berharap suasana Ramadhan disini seperti halnya
di Indonesia, kita tidak akan menemukan para penjual ta’jil atau bedug keliling
jika waktu sahur tiba. Sebenarnya Rusia termasuk salah satu Negara yang memiliki
cukup toleransi dalam hal merayakan hari besar keagamaan. Namun di Rusia tidak
ada hari libur nasional keagamaan, jika hari raya bertepatan dengan perkuliahan maka para mahasiswa dapat meminta izin libur untuk merayakannya. Biasanya jika di
suatu kota tidak memiliki bangunan masjid yang cukup memadai, pemerintah
mengizinkan para umat muslim menyewa suatu aula besar sebagai tempat
melaksanakan shalat Ied .
5. Jilbab
Sebagai muslimah yang berjilbab Alhamdulillah sampai saat ini jilbab
sama sekali tidak menjadi penghambat untuk menuntut ilmu disini. Di Universitas
sendiri kita bebas untuk memakai jilbab dalam menjalani perkuliahan. Bahkan
para penganut Kristen ortodoks di Rusia, sebelum masuk ke sebuah gereja mereka
diharuskan untuk menutup kepala atau memakai selendang. Saya sendiri pun sempat
salah sangka dan dibuat bingung membedakan antara wanita-wanita Kristen
Ortodoks dengan muslimah, karena
pemakaian hijabnya yang panjang dan sangat menutup aurat.
6. Pergaulan
Sebenarnya sebagai manusia dimanapun kita berada, kita harus pandai
memilih dan memilah mana yang baik untuk diri kita dan mana yang tidak. Mungkin pergaulan bebas sudah menjadi hal
biasa disini, namun kembali lagi ke diri kita pribadi, kita mau mengikuti atau
tidak. Sebagai umat muslim di Negara minoritas, kita harus bekerja lebih ekstra
dalam memilih hal-hal yang sesuai dengan ajaran agama. Minuman keras atau
pergaulan bebas sangat mudah kita dapatkan disini. Kita memang dituntut harus
pandai menyesuaikan diri dengan budaya lokal dan perkembangan jaman tetapi sebagai
umat muslim kita harus tetap mempertahankan nilai-nilai islam yang mengalir
dalam diri. Jika kita ingin bersilaturahmi atau memiliki saudara muslim di
Rusia maka rajin-rajinlah datang ke masjid atau musholah setempat.
Semoga bisa
tetap Istiqomah J
-Nadia
Mutia Rahmah
Masha Allah... cerita pengalaman yang seru dan Insya Allah bermanfaat. Semoga bisa memberikan gambaran betapa kita tetap bisa memupuk niat untuk menggapai cita dan ilmu, sekaligus melepas dahaga dari keringnya iman di negeri yang nun jauh dari tanah air. Good luck, Nadia! ^_^
ReplyDeleteAlhamdulillah banget kalau bermanfaat, makasih banyak mas Yunus :))
Deleteчерита янг сангат менарик. тетап семангат менулис я.
ReplyDelete(ини букан тулисан кириллик. тапи баса индонезия янг аку ганти)
:D
Хаха..терима касих судах беркунджунг ке блог ини, салам кенал))
Deleteандаи таун кемарин аку дафтар, пасти секаранг суда менунут илму ди росийа. самбил либуран келилинг москва, леннинград, дан семуа темпат керен лаиння. семога суату саат биса перги ке сана. амин.
Deleteдоакан я :))
Salut buat Mbak Nadia yang dapat menjaga norma-norma agama di negara yang penduduknya mayoritas nonmuslim. Salam dari Yaman.
ReplyDeleteterima kasih, salam juga dari Rusia :D
DeleteAssalamualaikum kak. Kak, apakah ada contact person yg bisa dihubungi? Saya Nailah, kebetulan saya juga ikut program beasiswa Rusia kak. Tahun ini berangkat. Saya mau tanya2 boleh kak? Sukron kak ^^
ReplyDeleteWa'alaikumsalam, hey kamu Nailah yang sekarang kuliah di Moscow yaa, maaf baru lihat commentnya, Welcome to Russia <3
Deleteinformasinya sangat inspiratif sekali, ajib
ReplyDeletehttp://www.kangalip.com/
Terima kasih mas :D
Delete